Go4HealthyLife.com, Jakarta - Para wanita berusia paruh baya yang mengonsumsi cokelat dalam bentuk dark chocolate
sekali atau dua kali sepekan dapat mengurangi risiko gagal jantung.
Namun mereka yang menyantap cokelat setiap hari tak mendapat manfaat
yang sama, demikian menurut sebuah studi.
Studi yang dilakukan di Boston dan telah diterbitkan di jurnal American Heart Association,
mengkaji 32 ribu responden wanita Swedia yang berusia antara 48 dan 83
tahun selama sembilan tahun. Pakar diet menyatakan mengonsumsi cokelat
terlalu sering malah berefek merusak dan tidak sehat bagi tubuh.
Studi
juga mencatat bahwa satu atau dua sajian cokelat, sekitar 19 hingga 30
gram, per pekan dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga 30 persen.
Angka itu turun menjadi 26 persen ketika seseorang hanya memakan cokelat
satu hingga tiga kali setiap bulannya.
Namun, mereka yang
menyantap cokelat setiap hari malah tak terlihat mengalami penurunan
risiko gangguan jantung sama sekali. Peneliti menyimpulkan efek
pelindung pada cokelat akan berkurang bila menyantap kurang dari atau
lebih dari ukuran optimal, yakni satu atau dua kali sajian dalam
sepekan.
Mengapa terlalu banyak cokelat justru berbahaya?
Pasalnya cokelat mengandung kadar gula dan lemak tinggi yang dapat
memicu kenaikan bobot seseorang, demikian menurut para periset. Namun,
menurut studi sebelumnya, cokelat juga mengandung konsentrasi senyawa
flavonoid dalam kadar tinggi yang dapat mengurangi tekanan darah dan
melindungi dari serangan jantung,
Para periset mengatakan ini
adalah kali pertama efek jangka panjang terhadap gagal jantung terungkap
dalam studi. "Anda tidak dapat mengabaikan bahwa cokelat merupakan
makanan berkalori tinggi dan kebiasaan mengonsumsi dalam jumlah besar
dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan," ujar pemimpin studi
sekaligus direktur Unit Riset Epidemiologi Kardiovaskular di Boston,
Murray Mittleman.
"Namun jika anda ingin mengemil manis, cokelat gelap mungkin adalah pilihan baik, selama dikonsumsi secara moderat," ujarnya.
Perbedaan
kualitas cokelat juga berpengaruh dalam hasil studi, demikian menurut
periset. Dalam kalimat lain, semakin tinggi kadar cokelat maka ia
memiliki manfaat lebih besar.
Meski cokelat yang dikonsumsi
wanita Swedia dalam studi adalah cokelat susu, namun ia mengandung
konsentrasi cokelat solid tinggi--sekitar 30 persen. Kadar itu setara
dengan cokelat gelap (dark chocolate) menurut standar Inggris.
Dark chocolate mengandung hingga 75 persen kakao. Sedangkan cokelat susu biasa bisa jadi hanya memiliki 25 persen kakao atau bahkan kurang.
Pakar
diet senior di Yayasan Jantung Inggris, Victoria Taylor, mengatakan
studi menunjukkan pentingnya penemuan terhadap keseimbangan asupan yang
tepat dalam diet.
"Sebelum anda menyobek sebungkus cokelat,
ingatlah, meski ada kandungan antioksidan tinggi dalam cokelat yang
mungkin baik bagi jantung anda, unsur tersebut juga dapat ditemukan
dalam buah-buahan dan sayuran. Kabar baiknya, mereka tidak mengandung
lemak jenuh dan kalori tinggi seperti dalam cokelat," ujarnya.
Terima kasih sebelumnya kepada sumber yang memberikan informasi ini .

nice info banget buat penyuka coklat
BalasHapusresep brownies kentang